Advertorial DP2KB Kukar: Pendidikan Kesehatan Reproduksi Dimulai dari Keluarga

DP2KB Kukar: Pendidikan Kesehatan Reproduksi Dimulai dari Keluarga

13
SHARE
Ilustrasi pengajaran kesehatan reproduksi.

SULTANEWS.COM, TENGGARONG – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan bahwa pendidikan tentang kesehatan reproduksi tidak hanya tugas sekolah atau lembaga kesehatan, tetapi juga menjadi tanggung jawab orang tua. Sri Lindawati, Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (KKK) DP2KB Kukar, mengajak orang tua untuk memperkenalkan konsep kesehatan reproduksi kepada anak-anak mereka sejak dini.

Sri menjelaskan bahwa keluarga adalah tempat pertama di mana anak-anak harus belajar tentang tubuh mereka dan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Dengan memberikan pendidikan yang benar, orang tua membantu anak-anak untuk memahami perubahan fisik yang terjadi seiring bertambahnya usia, dan memberikan pemahaman mengenai cara menjaga kesehatan tubuh mereka.

“Kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting. Orang tua berperan sebagai pengajar pertama bagi anak-anak mereka, untuk memastikan bahwa informasi yang mereka dapatkan tentang tubuh dan reproduksi adalah yang benar,” kata Sri.

Ia menekankan pentingnya pendekatan yang sesuai dengan usia anak. Untuk anak-anak usia dini, orang tua bisa mengajarkan hal-hal sederhana seperti menjaga kebersihan tubuh. Sementara itu, untuk remaja, penjelasan bisa lebih mendalam, termasuk bagaimana tubuh berubah selama masa pubertas dan apa yang perlu mereka ketahui mengenai kesehatan reproduksi.

Sri juga mengingatkan tentang pentingnya peran orang tua dalam menyaring informasi yang diterima anak-anak, terutama yang berasal dari media sosial. Dengan memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang tepat, diharapkan anak-anak dapat menghindari pengaruh negatif yang mungkin datang dari informasi yang tidak akurat.

DP2KB Kukar juga terus memberikan pelatihan bagi orang tua agar mereka bisa menyampaikan pengetahuan kesehatan reproduksi dengan cara yang mudah dipahami anak-anak. “Kita ingin anak-anak di Kukar tumbuh dengan pemahaman yang benar tentang tubuh mereka, agar mereka dapat menjaga kesehatan dan terhindar dari risiko kesehatan yang merugikan,” tutup Sri. (ADV/DISKOMINFO KUKAR)