sultanews.com, Kukar – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil menyelesaikan pembangunan balai benih udang windu di Muara Badak. Fasilitas ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi udang windu, yang memiliki nilai ekonomi dan potensi ekspor tinggi.
Kepala DKP Kukar, Muslik, mengungkapkan bahwa udang windu menjadi salah satu komoditas unggulan daerah. Budidayanya mampu memberikan keuntungan besar bagi para petani tambak. Dalam satu kali panen, keuntungan yang diperoleh dapat mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah, tergantung pada luas lahan tambak yang dikelola.
“Budidaya udang windu ini menawarkan potensi besar, baik bagi pembudidaya kecil maupun besar. Keuntungan per panen bisa sangat signifikan, terutama di area tambak yang luas,” jelas Muslik, Senin (9/9/2024).
Selain menguntungkan secara ekonomi, udang windu juga memiliki nilai ekologis yang penting. Muslik menjelaskan bahwa budidaya udang windu di kawasan Delta Mahakam tidak hanya menjaga keseimbangan alam, tetapi juga berperan dalam konservasi hutan bakau. Udang windu sangat diminati di pasar global, terutama di Eropa, karena budidayanya yang ramah lingkungan.
“Budidaya udang windu di Kukar sangat ramah lingkungan. Selain menghasilkan keuntungan ekonomi besar, budidaya ini juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem hutan bakau, yang sangat penting bagi lingkungan pesisir,” ungkap Muslik.
Muslik menambahkan, pasar internasional sangat menyukai udang windu yang dibudidayakan secara berkelanjutan. Hal ini berkontribusi besar terhadap devisa negara, khususnya dari pajak ekspor komoditas perikanan.
“Udang windu Delta Mahakam laris di pasar Eropa. Produksi yang ramah lingkungan membuatnya lebih diminati oleh konsumen internasional,” ujarnya.
Keberhasilan budidaya udang windu di Kukar telah memberikan dampak positif pada ekspor Indonesia, khususnya dalam meningkatkan pendapatan negara dari pajak ekspor. Muslik menegaskan bahwa DKP Kukar terus berkomitmen untuk mendukung budidaya udang windu berkelanjutan, yang mampu memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi daerah dan negara.
“Kami akan terus mendorong budidaya udang windu berkelanjutan sebagai bagian dari strategi meningkatkan perekonomian lokal dan mendukung pasar internasional. Dengan langkah ini, kita bisa memberikan kontribusi besar pada perekonomian negara,” tambah Muslik.
Pembangunan balai benih udang windu ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses produksi benih berkualitas, sehingga pembudidaya di Muara Badak dapat meningkatkan produktivitas mereka. Dengan ketersediaan benih yang lebih baik dan berkualitas, diharapkan panen udang windu dapat meningkat, baik dari segi jumlah maupun kualitas.
DKP Kukar juga memastikan bahwa pembangunan balai benih ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan ekonomi, tetapi juga tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Dengan teknologi yang mendukung, DKP Kukar berupaya memastikan bahwa budidaya udang windu di daerah ini tidak merusak ekosistem setempat, khususnya hutan bakau yang menjadi penopang kehidupan pesisir.
Muslik menjelaskan, “Selain mendukung ekonomi, kami juga berupaya menjaga kelestarian lingkungan. Budidaya udang windu harus dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab terhadap ekosistem sekitar, terutama di kawasan pesisir yang rentan.”
Dengan adanya balai benih yang baru, Muslik optimistis produktivitas tambak di Muara Badak akan meningkat signifikan. Pembudidaya udang windu di daerah tersebut akan mendapat akses lebih mudah ke benih berkualitas, yang selama ini menjadi salah satu kendala utama dalam meningkatkan produksi udang.
“Kami berharap balai benih ini bisa menjadi solusi bagi para pembudidaya dalam mendapatkan benih berkualitas. Ini akan sangat membantu mereka meningkatkan produksi, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan mereka,” kata Muslik.
DKP Kukar juga terus berupaya memberikan pendampingan kepada para pembudidaya, termasuk dalam hal teknik budidaya yang baik dan benar. Dengan bimbingan yang intensif, pembudidaya diharapkan bisa lebih efisien dalam mengelola tambaknya dan mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Muslik menambahkan bahwa keberhasilan budidaya udang windu di Kukar tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Udang windu, yang menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan, turut menyumbang devisa negara yang cukup besar.
“Budidaya udang windu ini tidak hanya menguntungkan para pembudidaya di Kukar, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional. Keberhasilan ini tentu menjadi kebanggaan bagi kita semua,” pungkas Muslik.
Dengan selesainya pembangunan balai benih udang windu ini, DKP Kukar berharap produksi udang di daerah tersebut akan terus meningkat dan memberikan manfaat yang besar bagi para pembudidaya, masyarakat sekitar, dan juga negara. Peningkatan ini juga diharapkan mampu membuka peluang ekspor yang lebih luas, sehingga komoditas udang windu dapat terus mendominasi pasar internasional.
(ADV/DKP KUKAR)