Sultanews.com, Kutai Kartanegara – Calon Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) periode 2024-2029, Alif Turiadi berjanji akan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah Kecamatan Kota Bangun.
“Kami mengucapkan terima kasih atas sambutan dan antusiasme warga. Kunjungan ini menjadi kesempatan bagi saya untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat. Masukan-masukan ini akan menjadi bekal penting bagi kami apabila terpilih,” kata Alif saat melakukan kunjungan ke masyarakat Kota Bangun pada Rabu, 11 September 2024 malam.
Salah satu isu utama yang dikeluhkan warga adalah akses terhadap air bersih. Menanggapi hal tersebut, Alif menyatakan bahwa penyediaan air bersih akan menjadi prioritas dalam program pemerintahannya.
Menurutnya, air bersih adalah kebutuhan pokok yang harus segera dipenuhi guna meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.
“Kebutuhan masyarakat akan sarana prasarana seperti air bersih akan kami prioritaskan. Masyarakat harus bisa hidup bersih dan sehat, dan itu dimulai dengan akses air bersih yang memadai,” tegas Alif.
Calon Wakil Bupati Kukar tersebut menyoroti pentingnya pengembangan sektor ekonomi melalui peningkatan fasilitas wisata di Kota Bangun. Menurutnya, wisata lokal dapat menjadi salah satu cara untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.
Ia memberikan contoh revitalisasi kampung yang dianggap tidak berpotensi untuk dijadikan destinasi wisata dengan menambahkan fasilitas seperti kafe dan hiburan musik.
“Kami melihat sektor pariwisata lokal di Kota Bangun memiliki potensi besar. Revitalisasi kampung yang dianggap mati dan menghidupkannya kembali dengan fasilitas hiburan bisa menjadi daya tarik wisata dan mendorong ekonomi lokal,” ujarnya.
Selain air bersih dan pariwisata, Alif juga menyinggung rencana pemberian modal sebesar Rp 500 juta untuk setiap Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di Kutai Kartanegara.
Dana ini diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan usaha di desa-desa, sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Ia menegaskan akan mengevaluasi penggunaan dana tersebut secara berkala untuk memastikan efektivitasnya.
“Tiap BUMDes akan menerima modal Rp 500 juta, dan kami akan mengevaluasi bagaimana mereka memanfaatkannya untuk pembangunan desa,” jelasnya.
Alif juga menyinggung rencana peningkatan dana pembangunan bagi Rukun Tetangga (RT), dari sebelumnya Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta per RT. Langkah ini diambil karena dana yang ada saat ini dinilai belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di tingkat RT.
“Kami ingin meningkatkan anggaran menjadi Rp 100 juta per RT karena kami melihat Rp 50 juta masih belum cukup untuk kebutuhan pembangunan lingkungan,” tambahnya.
Alif menganggap, visi dan misi yang ia bawa mencakup berbagai sektor pembangunan mencakup pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Maka dari itu, ia berkomitmen untuk meningkatkan anggaran di sektor-sektor tersebut agar dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat Kukar.
“Semua yang disampaikan oleh masyarakat, baik itu air bersih, pariwisata, hingga pengembangan pertanian, sudah tercakup dalam visi misi kami. Kami akan memastikan semua sektor mendapatkan perhatian yang layak,” tutup Alif. (*)