Advertorial Tambak Terbengkalai Bangkit, DKP Kukar Dorong Produksi Ikan Lewat Budidaya

Tambak Terbengkalai Bangkit, DKP Kukar Dorong Produksi Ikan Lewat Budidaya

27
SHARE
Ilsutrasi Tambak.

sultanews.com, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengambil langkah strategis untuk meningkatkan produksi ikan dengan menghidupkan kembali tambak-tambak yang terbengkalai. Program revitalisasi ini merupakan bagian dari Program Dedikasi Bupati Edi Damansyah untuk memajukan sektor perikanan di Kukar.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar, Muslik, menjelaskan bahwa fokus pengembangan ikan tangkap akan berada di wilayah Samboja dan Muara Badak. Selain itu, tambak-tambak yang terbengkalai di sejumlah kecamatan akan direvitalisasi, sejalan dengan program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.

“Fokus kita berada di dua kecamatan itu,” ujar Muslik. “Tambak-tambak terbengkalai akan kita hidupkan kembali untuk meningkatkan produksi ikan.”

DKP Kukar berkomitmen memberikan bantuan sarana dan prasarana kepada petani tambak. Budi daya udang, bandeng, dan rumput laut akan didorong di perairan laut dan tambak-tambak milik petani di wilayah pesisir.

“Itu yang kami coba untuk kembangkan budidayanya,” tambah Muslik.

Selain itu, DKP Kukar juga berupaya mengembangkan benih ikan dan udang secara mandiri dengan mendorong penambahan tempat penetasan benih (hatchery) di masyarakat Kukar.

Loa Janan, Loa Kulu, Tenggarong, dan Tenggarong Seberang akan dikembangkan menjadi kawasan budidaya dan pengembangan ikan air tawar seperti ikan mas, nila, lele, dan patin. DKP juga mendorong pengembangan ikan lele di empat kecamatan tersebut.

“Mudah-mudahan orang-orang kita, konsumsi ikan ini makin disukai,” harap Muslik.

Di kawasan tengah, DKP juga akan mendorong pengembangan benih-benih lokal. Muslik mengakui masih ada kendala dalam menghasilkan benih-benih unggul. Kerja sama dengan balai milik KKP RI akan didorong untuk mengembangkan ikan air tawar dan payau.

DKP Kukar juga akan mengendalikan produksi ikan di wilayah tengah dan hulu karena ikan tangkap semakin berkurang akibat arealnya yang terbatas. Penangkapan ikan akan dikendalikan dengan melarang alat-alat ilegal, penggunaan setrum, racun, dan trawl.

“Sebenarnya itu menjadi tantangan bagi kita,” jelas Muslik. “Tapi kalau penggunaan alat ilegal itu dilakukan, ikan sebagai sumber daya yang bisa diperbarui akan punah.”

Dengan berbagai upaya ini, DKP Kukar optimis dapat meningkatkan produksi ikan dan menjaga keberlanjutan sektor perikanan di Kukar.

(ADV/DKP KUKAR)