Advertorial DKP Kukar Peringatkan Bahaya Ekologis Budidaya Ikan Toman di Kawasan Danau

DKP Kukar Peringatkan Bahaya Ekologis Budidaya Ikan Toman di Kawasan Danau

67
SHARE
Kepala DKP Kukar.

sultanews.com, Kukar – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar) membunyikan alarm peringatan terhadap praktik budidaya ikan toman yang semakin marak di kawasan danau wilayah hulu.

Kepala DKP Kukar, Muslik, dengan tegas menyatakan bahwa ikan predator ini bukanlah komoditas yang ideal untuk dibudidayakan, terutama di ekosistem danau yang rentan.

“Ikan toman memiliki sifat karnivora yang rakus. Mereka tidak hanya memangsa ikan-ikan kecil, tetapi juga hewan air lainnya seperti udang, kepiting, bahkan katak. Jika populasi ikan toman tidak terkendali, dapat dipastikan akan terjadi penurunan drastis populasi hewan air lainnya, mengganggu keseimbangan ekosistem danau.” jelas Muslik

Dampak negatif budidaya ikan toman tidak hanya berhenti pada terganggunya rantai makanan. Muslik juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi penurunan kualitas air danau akibat limbah pakan dan kotoran ikan toman yang berlebihan. “Limbah organik yang tinggi dapat memicu pertumbuhan alga yang tidak terkendali, menyebabkan fenomena eutrofikasi yang berujung pada kematian massal ikan dan organisme air lainnya,” paparnya.

Meskipun ikan toman memiliki nilai ekonomi yang menggiurkan, terutama dalam bentuk ikan asin yang banyak diekspor ke luar daerah, Muslik menegaskan bahwa keuntungan jangka pendek ini tidak sebanding dengan kerusakan ekologis yang ditimbulkan. “Kita harus berpikir jangka panjang. Kelestarian ekosistem danau adalah investasi untuk masa depan generasi penerus,” tegasnya.

Sebagai alternatif, DKP Kukar mendorong masyarakat untuk mengembangkan budidaya ikan-ikan herbivora atau omnivora yang lebih ramah lingkungan, seperti ikan nila, ikan mas, atau ikan patin. Ikan-ikan ini dapat dibudidayakan dengan pakan buatan yang lebih mudah dikelola dan tidak berdampak negatif pada ekosistem.

“Kami juga akan meningkatkan pengawasan dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian ekosistem danau.Kami berharap masyarakat dapat memahami bahwa budidaya ikan toman bukanlah solusi yang berkelanjutan, baik dari sisi ekologis maupun ekonomi.” tambah Muslik.

DKP Kukar juga bekerja sama dengan instansi terkait untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang dampak budidaya ikan toman terhadap ekosistem danau. Data dan informasi yang akurat akan menjadi dasar pengambilan kebijakan yang lebih tepat guna melindungi dan melestarikan sumber daya alam yang berharga ini.

Langkah tegas DKP Kukar ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk akademisi, pemerhati lingkungan, dan komunitas nelayan yang peduli terhadap kelestarian danau. Mereka berharap langkah ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola sumber daya perikanan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

(ADV/DKP KUKAR)