sultanews.com, Kukar – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) bekerja sama dengan Tanoto Foundation Regional Kalimantan Timur mengadakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka bagi guru jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kukar.
Workshop ini berlangsung selama dua hari, yakni Kamis dan Jumat, 11-12 Juli 2024, di Aula Disdikbud Kukar.
Workshop ini menjadi langkah penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan PAUD di Kukar, dengan harapan metode belajar yang lebih kreatif dan menyenangkan akan memberikan hasil yang lebih baik bagi perkembangan anak-anak.
Workshop ini fokus pada Penggunaan Perangkat Ajar dan Pengembangan Modul Ajar Kurikulum Merdeka. Peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari 9 PAUD yang ada di Kukar.
Rosalina Ping, perwakilan dari Tanoto Foundation Regional Kaltim, menyatakan bahwa workshop ini adalah yang pertama kali dilaksanakan di Kukar untuk jenjang PAUD. Sebelumnya, pada tahun 2020, Tanoto Foundation telah bekerja sama di level SD dan SMP.
“Kami berharap peserta tetap bersemangat sampai akhir kegiatan dan ilmu yang didapatkan bisa bermanfaat,” ujar Rosalina.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan PAUD dan PNF Disdikbud Kukar, Pujianto, menyambut baik workshop ini.
Ia menjelaskan, dalam pelatihan ini, para guru diberikan pelatihan tentang pembuatan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengandung muatan lokal dan berpusat pada anak.
“Ada beberapa sekolah penggerak yang sudah melaksanakan kurikulum merdeka. Hari ini adalah penguatan untuk para bunda PAUD dan TK, supaya semua guru bisa mempersiapkan apa yang perlu disampaikan kepada murid saat ajaran baru nanti,” ungkapnya.
Pujianto menambahkan bahwa kurikulum merdeka berbeda dengan kurikulum sebelumnya.
Kata dia, dengan kurikulum merdeka, anak didik dapat mengembangkan bakatnya masing-masing, merasa nyaman, dan tidak monoton. Anak-anak juga tidak lagi wajib membaca, menulis, dan berhitung secara tradisional, tetapi semua dilakukan dengan cara bermain.
“Harapan kami dengan adanya kurikulum merdeka ini, murid bisa menerima apa yang disampaikan dengan lebih efektif. Menghitung dan membaca bisa dilakukan dengan cara bernyanyi, sehingga anak-anak bersemangat dan berani,” pungkasnya.
(Adv/Disdikbud Kukar)