Advertorial Adji Valentino Ramadhana dan Dea Natasya Raih Gelar Duta Budaya Kaltim 2024

Adji Valentino Ramadhana dan Dea Natasya Raih Gelar Duta Budaya Kaltim 2024

30
SHARE
Puji Utomo, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar, bersama duta budaya Kukar.

sultanews.com, Kukar – Adji Valentino Ramadhana dan Dea Natasya, dua wakil dari Tenggarong Kabupaten Kukar, meraih gelar Duta Budaya Kalimantan Timur (Kaltim) 2024.

Kompetisi ini digelar di Grand Elty Singgasana Tenggarong dan diikuti oleh 20 finalis dari seluruh Kaltim, terdiri dari 10 Sadi (Dinda) dan 10 Sengkaka (Kanda) yang mewakili 10 kabupaten/kota di wilayah tersebut pada Sabtu (6/7/2024).

Adji Valentino Ramadhana menyatakan bahwa kemenangan mereka bukan hanya hasil dari kerja keras individu, tetapi juga kolaborasi tim yang solid dalam memberikan dukungan penuh.

“Kami sangat berterima kasih atas kerja keras tim yang kompak dan penuh dukungan selama perjalanan ini,” kata Adji.

Dia mengakui bahwa ada tantangan yang dihadapi, terutama dalam tahap seleksi di tingkat kabupaten yang menuntut waktu singkat dan kurangnya waktu istirahat, yang mengganggu konsentrasi mereka.

“Namun, kami tidak membiarkan hal itu menghalangi kami. Kami tetap fokus untuk mewakili Kukar dan alhamdulillah kami berhasil meraih gelar Duta Budaya Kaltim tahun 2024 sebagai wakil dari Kukar,” jelas Adji.

Perjuangan mereka tidak berhenti hanya di tingkat provinsi, mereka juga akan bersiap untuk menghadapi kompetisi nasional.

“Kami akan mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi kompetisi tingkat provinsi yang akan datang,” tambahnya.

Adji memberikan pesan kepada generasi muda, terutama mengingat perpindahan IKN yang akan menyatukan berbagai kultur dan modernisasi.

“Generasi muda harus memanfaatkan pelbagai platform untuk mengasah bakat dan meningkatkan potensi diri agar dapat bersaing dengan baik di Kaltim yang semakin maju ini,” ujarnya.

Dea Natasya menambahkan bahwa kompetisi Duta Budaya bukan sekadar ajang kecantikan, tetapi juga peluang untuk belajar dan mengembangkan diri.

“Bagi orang tua yang mungkin terbiasa dengan budaya lain, ini juga kesempatan untuk mengenal kembali kekayaan budaya asli yang ada di Kukar dan menjaga kelestariannya,” kata Dea.

(Adv/Disdikbud Kukar)