Advertorial Desa Pela Kukar: Berjuang untuk Pesut Mahakam, Berprestasi di Tingkat Nasional

Desa Pela Kukar: Berjuang untuk Pesut Mahakam, Berprestasi di Tingkat Nasional

33
SHARE
Desa Pela.

sultanews.com, TENGGARONG – Desa Pela, yang terletak di Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Kukar), telah menjadi sorotan berkat prestasi yang diraihnya hingga ke tingkat nasional. Desa yang dikenal sebagai destinasi wisata ini telah berhasil meraih penghargaan Kalpataru, sebuah simbol pengakuan atas upaya mereka dalam pelestarian lingkungan, khususnya dalam melindungi Pesut Mahakam.

Prestasi Desa Pela tidak terjadi dalam semalam. Pada tahun 2022, mereka memulai dengan meraih penghargaan Kalpataru di tingkat kabupaten. Tahun berikutnya, mereka melanjutkan kesuksesan dengan meraih penghargaan yang sama di tingkat provinsi. Dan sekarang, di tahun 2024, atas rekomendasi Dinas Pariwisata Kukar dan Kalimantan Timur, Desa Pela telah mencapai tahap lebih lanjut dengan berpartisipasi dalam nominasi Kalpataru tingkat nasional.

“Kami optimis bisa masuk dalam 21 nominasi Kalpataru untuk penyelamat lingkungan di tingkat nasional, terutama untuk Pesut Mahakam,” ujar Alimin, Ketua Pokdarwis Bekayuh Baumbai dan Bebudaya Desa Pela, Sabtu (27/4/2024).

Dari sekian banyak usulan yang masuk dari seluruh Indonesia, Desa Pela berhasil menembus 21 nominasi teratas. Proses seleksi akan berlanjut hingga hanya tersisa tiga desa terbaik yang akan diumumkan sebagai pemenang.

“Kami sudah melewati tahap presentasi dan saat ini kami berada di posisi kedua. Kami berharap dapat melanjutkan ke tahap berikutnya,” tambah Alimin.

Keberhasilan Desa Pela menjadi sumber kebanggaan bagi warga setempat. Alimin menekankan bahwa upaya penyelamatan Pesut Mahakam, yang merupakan hewan endemik Kalimantan Timur, adalah fokus utama mereka. Desa Pela, bersama dengan desa-desa lain seperti Perintis dari Balikpapan dan Penyelamat dari Kukar, menjadi perwakilan Kalimantan Timur dalam ajang bergengsi ini.

“Kami ingin memenangkan penghargaan ini dan mewakili Kalimantan Timur dalam bidang pelestarian lingkungan. Ini bukan hanya tentang isu nasional, tetapi juga tentang kontribusi kita terhadap isu global, yaitu perlindungan spesies mamalia yang langka,” tutup Alimin.

(Adv/Dispar Kukar)