Advertorial Pertanian Terintegrasi Berbasis Kawasan di Kukar Jadi Contoh Bagi Daerah Lain

Pertanian Terintegrasi Berbasis Kawasan di Kukar Jadi Contoh Bagi Daerah Lain

62
SHARE
Pj Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), apresiasi program pertanian Kukar. (Ist)

sultanews.com, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah melaksanakan program pembangunan pertanian terintegrasi berbasis kawasan yang menjadi salah satu fokus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021 – 2026. Program ini mengintegrasikan pengembangan pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif dalam satu kawasan.

Program ini mendapat apresiasi dan dukungan dari Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, yang menghadiri rapat koordinasi pembangunan pertanian di Hotel Platinum Balikpapan, Selasa (24/10/2023).

Rapat koordinasi tersebut juga diikuti oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, akademisi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, Yusniar Juliana, dan Ketua KTNA Kalimantan Timur, Wisdianto.

“Saya sangat mengapresiasi Pak Bupati. Saya melihat ada semangat dan spirit di Kabupaten Kutai Kartanegara ini,” kata Akmal Malik. Ia berharap program ini dapat dijadikan sebagai contoh dan inspirasi bagi daerah mitra maupun penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam mengoptimalkan potensi wilayahnya.

Edi Damansyah menguraikan bahwa program pertanian terintegrasi berbasis kawasan di Kukar mencakup pengembangan padi sawah, tanaman holtikultura, peternakan, dan perikanan yang saling terhubung dalam satu kawasan. Ada lima kawasan yang dijadikan sebagai pilot project, yaitu Kecamatan Marangkayu, Kecamatan Sebulu – Muara Kaman, Kecamatan Tenggarong – Loa Kulu, Kecamatan Tenggarong Seberang I dan Kecamatan Tenggarong Seberang II.

“Cita – cita kami ingin mendorong optimalisasi peningkatan produktivitas dengan melengkapi infrastruktur tani seperti jalan usaha tani, irigasi embung, alsintan dan pengembangan SDM,” ujar Edi Damansyah. Ia juga mengharapkan adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi untuk melengkapi alsintan yang masih dibutuhkan.

Sunggono menambahkan bahwa program pertanian terintegrasi berbasis kawasan memiliki beberapa tujuan. Pertama, untuk menjaga konsistensi pembangunan pertanian berdasarkan potensi wilayah. Kedua, untuk meningkatkan nilai tambah pertanian dan kesejahteraan petani secara bertahap. Ketiga, untuk efisiensi dan efektivitas pembiayaan pembangunan daerah. Keempat, untuk menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dapat mendorong pembangunan ekonomi wilayah secara gradual.

Rapat koordinasi pembangunan pertanian ini juga diisi dengan paparan dari akademisi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, Yusniar Juliana, dan Ketua KTNA Kalimantan Timur, Wisdianto. Mereka memberikan masukan dan saran terkait program pertanian terintegrasi berbasis kawasan di Kukar.

Akmal Malik berharap rapat koordinasi ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dalam mendukung pembangunan pertanian di Kalimantan Timur, khususnya di Kukar. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam program pertanian terintegrasi berbasis kawasan di Kukar.

(Adv/ Diskominfo Kukar)