Daerah Efek Tambang Ilegal Mengganggu Kesehatan, Warga Teluk Dalam Geram

Efek Tambang Ilegal Mengganggu Kesehatan, Warga Teluk Dalam Geram

116
SHARE
Efek Tambang Ilegal Mengganggu Kesehatan, Warga Teluk Dalam Geram

Sultanews.com, Tenggarong – Tambang Ilegal sangat banyak menimbulkan efek dampak negatif yang ditimbulkan, mulai dari merusak ekosistem alam, mengganggu kenyamanan masyarakat.

Warga RT. 01 Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), melakukan aksi demonstrasi dalam upaya menolak keras beroprasinya Tambang Batu Bara Ilegal, di Desa Telok Dalam pada, Jumat (15/09/2023) Sore Hari.

Dalam aksi tersebut, warga didampingi oleh Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI) Kukar, Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kalimantan Timur (Kaltim) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Raja. Yang sangat menolak Tambang ilegal.

Dalam aksi tersebut Koordinator Lapangan Semmi Kukar, Suardi mengatakan tambang ilegal sangat banyak merugikan, Karena tidak ada sungbansi mereka terhadap pemerintah atau pembangunan yang ada di Kukar.

“Mereka adalah perampok, mereka pelaku yang merampas hak masyarakat, dan merampas hak kabupaten kutai kartanegara, kerena tidak ada sungbangsih tambang ilegal untuk APBD, ataupun pembangunan ataupun CSR” sebutnya di area Tambang ilegal di Desa Teluk Dalam Kukar.

Lanjut ia mengatakan, kerugian disebkan oleh tambang ilegal ini sudah cukup besar, mulai dari rumah yang selalu berdebu dan ada beberapa rumah masyrakat Desa Teluk Dalam sudah mulai retak, karena dampak dari tambang ilegal ini.

“Kerguian masyarakat cukup besar, sudah cukup banyak, kalo tidak percaya bisa kita lihat dirumah-rumah warga yang sebagian rumah warga sudah mulai retak akibat aktivitas tambang ilegal ini” lanjutnya.

Sementara itu, salah satu warga Desa Teluk Dalam kita sebut saja Nasikin, ia mengungkapkan bahwa mereka benar-benar menderita akibat adanya aktivitas tambang ilegal, terutama bagi kesehatan masyarakat Telok Dalam.

“Asapnya sangat mengganggu masyarakat yang menimbulkan sesak napas. Tumpukan batu bara sangat dekat dengan rumah warga, bahkan ada salah satu warga yang pindah dari Rumahnya untuk menyelamatkan kesehatan mereka” ungkapnya.

Ia juga berharap kepada pemerintah agar akvitas tambang ilegal ini, segera dan dapat ditutup. Sementara itu Nasikin juga meminta 3 tuntutan.

““saya minta ini di stop (pertambangan ilegal), kedua penumpukan batu bara yang ada di tengah-tengah masyarakat yang berada di tengah Kota harus dihentikan. Ketiga, agar aktifitas lalu lalang tambang harus melalui lajur khusus pertambangan agar tidak menganggu aktifitas jalur raya penduduk,” ujar nasikin memaparkan tuntutan wargaTeluk Dalam, Tenggarong Seberang.

Selain itu, Dinamisator JATAM Kaltim, Mareta Sari mengungkapkan aksi demonstrasi ini bentuk perlawan kita terhadap segala aktivitas tambang ilegal dan kita berdiri disini dalam upaya kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

Sebab, aktiviras tambang ilegal ini tak juga ditutup oleh pemerintah desa. Ia juga meminta agar adanya penangkapan pelaku pertambangan ilegal itu.

“Saya harap aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian resor Kukar dapat bergerak menangkap para pelaku pertambangan ilegal ini. Karena sudah satu bulan lebih tambang ini berjalan aparat seperti tutup mata,” tegas Mareta Sari. (Hae)