Advertorial Jabat Plt Kepala Diarpus Kukar, Rinda Desianti Siap Jalankan Tugas

Jabat Plt Kepala Diarpus Kukar, Rinda Desianti Siap Jalankan Tugas

9
SHARE
Plt Kepala Dinas Perpustakaan (Diarpus) Kukar, Rinda Desianti. (Foto: Istimewa)

Sultanews.com, Kepala Kesbangpol Kukar Rinda Desianti resmi menjabat Plt Kepala Dinas Perpustakaan (Diarpus) Kukar dimulai dari 1 April hingga 1 Juli 2025.

Rinda sapaan akrabnya mengatakan, bahwa ini adalah hal yang baru buat dirinya dan nantinya ia akan berusaha membuat kepemimpinannya lebih berwarna walau hanya 3 bulan.

“Tugas terberat saya adalah bagaimana merealisasikan depo arsip, ya paling tidak akan diusahakan untuk pemilihan lahan bisa dilakukan ditahun 2026 karena tidak bisa sembarang membangun dan ada kriteria khusus sehingga harus benar-benar di perhatikan dan di giring untuk pembangunan karena manfaatnya sangat penting kedepannya” ungkapnya.

Mengawali masa jabatannya, Rinda mengaku masih dalam tahap pembelajaran dan belum sepenuhnya memahami struktur serta program kerja Diarpus. Meski begitu, ia telah menetapkan fokus awal pada hal-hal administratif, khususnya dalam pengelolaan keuangan seperti gaji dan administrasi lainnya yang perlu ditata lebih baik.

Selanjutnya, Rinda merencanakan untuk menggelar rapat internal guna mendengarkan langsung program dan kegiatan yang telah dirancang untuk tahun 2025. Ia berharap melalui diskusi tersebut, arah kebijakan Diarpus dapat disesuaikan dengan kebutuhan aktual.

“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Saya menyadari bahwa banyak prestasi yang telah diraih oleh teman-teman Diarpus, dan saya sangat mengapresiasi hal itu. Prestasi tersebut harus terus ditingkatkan, atau minimal dipertahankan,” tuturnya.

Namun demikian, ia juga menyoroti masih adanya kekurangan yang harus dibenahi secara bersama. Rinda menekankan pentingnya kerja kolektif agar Diarpus dapat terus berkembang, setidaknya hingga ada pejabat definitif yang memimpin secara permanen.

Ia menambahkan, target kedua adalah pengembangan perpustakaan sebagai destinasi wisata edukatif, khususnya bagi anak-anak. Saya prihatin terhadap menurunnya minat baca generasi muda di era digital.

“Dulu ada ungkapan bahwa membaca adalah jendela dunia. Saya pribadi masih lebih suka membaca buku fisik daripada melalui HP atau perangkat digital lainnya. Untuk itu saya mendorong berbagai upaya kreatif guna meningkatkan literasi anak, salah satunya melalui lomba bertutur atau mendongeng yang mengandalkan kekuatan narasi, sebagaimana dikenal dalam tradisi antropologi, ” pungkasnya. (ADV/NRL)