
Sultanews.com, Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, terus berinovasi dalam sektor pertanian dengan mengembangkan budidaya melon hidroponik berbasis greenhouse. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal, yang mayoritas mata pencahariannya bergantung pada sektor pertanian.
Program ini dimotori oleh Kelompok Tani Kejawi Permai, yang didukung penuh oleh pemerintah desa. Kepala Desa Rapak Lambur, Muhammad Yusuf, sangat mengapresiasi langkah ini, terutama karena desa tersebut baru saja melaksanakan panen perdana melon hidroponik dengan menggunakan teknologi greenhouse. Yusuf menyatakan, “Kebetulan ini panen perdana petani melon berbasis greenhouse, yang setidaknya bisa menambah ekonomi kelompok tani.”
Saat ini, dua greenhouse telah dibangun di Desa Rapak Lambur, yang melibatkan dua kelompok tani utama, yaitu Kelompok Tani Kejawi Permai A dan Kelompok Wanita Tani (KWT). Kedua kelompok tani ini aktif dalam mengembangkan sektor pertanian di desa tersebut, dengan fokus utama pada produksi melon hidroponik. Yusuf menegaskan bahwa kedua kelompok tani menunjukkan komitmen tinggi terhadap usaha pertanian ini dan bertekad untuk terus berinovasi demi kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, Yusuf juga membahas program pengembangan pertanian yang sedang berjalan di desanya. Desa Rapak Lambur memiliki luas lahan pertanian sekitar 800 hektare sawah, dengan lebih dari 80 persen penduduk yang bergantung pada sektor pertanian. Dengan program ini, Desa Rapak Lambur berharap dapat meningkatkan hasil pertanian, tidak hanya untuk melon, tetapi juga untuk tanaman lainnya seperti padi.
Pemerintah desa juga mendukung penuh kebijakan swasembada pangan yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, dengan harapan dapat mencapai target tiga kali panen padi dalam setahun, lebih banyak dibandingkan dengan dua kali panen seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. “Kami berharap program ini dapat meningkatkan hasil pertanian di desa kami dan memberi dampak positif bagi ekonomi petani,” ujar Yusuf menutup pembicaraan.
Inovasi pertanian berbasis greenhouse ini menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat membantu meningkatkan hasil pertanian dan memperbaiki perekonomian lokal, dengan melibatkan langsung masyarakat setempat dalam setiap proses pengembangannya. Desa Rapak Lambur menunjukkan bahwa dengan adanya dukungan pemerintah dan semangat gotong royong antar kelompok tani, pertanian dapat berkembang dengan pesat dan memberikan manfaat bagi semua pihak. (ADV/NRL)