Advertorial DPRD Balikpapan Bahas Usulan Musisi Terkait Jam Tampil di Bulan Ramadan

DPRD Balikpapan Bahas Usulan Musisi Terkait Jam Tampil di Bulan Ramadan

21
SHARE
Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disparpora), serta Satpol PP Kota Balikpapan.

Sultanews.com, BALIKPAPAN – Komunitas musisi Balikpapan menyampaikan aspirasi mereka terkait pembatasan jam tampil selama bulan Ramadan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar bersama Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disparpora), serta Satpol PP Kota Balikpapan.

Dalam pertemuan yang berlangsung pada Senin (24/2/2025) ini, musisi lokal meminta pemerintah mempertimbangkan kebijakan yang memungkinkan mereka tetap berkarya tanpa melanggar norma dan aturan yang berlaku selama bulan suci Ramadan.

Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali, mengungkapkan bahwa banyak musisi merasa kesulitan mendapatkan kesempatan tampil selama Ramadan karena adanya pembatasan jam operasional di tempat hiburan dan hotel.

“Mereka berharap ada fleksibilitas dalam jam tampil, misalnya sebelum berbuka puasa atau setelah tarawih hingga menjelang sahur. Ini menjadi bahan pertimbangan kami untuk disampaikan ke pemerintah kota,” ujar Gasali.

Selain keterbatasan jam operasional, musisi juga menyoroti kurangnya keterlibatan mereka dalam agenda seni dan budaya di Balikpapan. Mereka berharap adanya regulasi yang mewajibkan pelaku industri hiburan dan event organizer untuk lebih banyak melibatkan musisi lokal, termasuk dalam acara yang diselenggarakan selama Ramadan.

Menanggapi hal ini, Kepala Disparpora Balikpapan, Ratih Kusumah, menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti permohonan tersebut dengan mengkaji dampaknya terhadap aturan yang sudah ada.

“Kami akan mencari solusi yang tetap menghormati norma yang berlaku, tetapi juga memberikan ruang bagi musisi lokal untuk tetap berkarya dan berkontribusi dalam dunia seni,” jelas Ratih.

DPRD Balikpapan berharap pemerintah dapat menemukan titik tengah antara kebutuhan komunitas seni dan kepentingan budaya serta religi masyarakat. Dengan adanya komunikasi yang lebih baik, diharapkan ekosistem seni di Balikpapan bisa terus berkembang tanpa mengesampingkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh warga setempat.

(nur/ADV/DPRD Balikpapan)