Sultanews.com, BALIKPAPAN – Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Budiono, menyoroti kelangkaan gas LPG 3 kg bersubsidi yang semakin sering terjadi di Balikpapan. Menurutnya, distribusi yang tidak terkontrol dan kebocoran kuota menjadi penyebab utama sulitnya masyarakat mendapatkan gas melon tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun, kebutuhan LPG 3 kg di Balikpapan mencapai 30 ribu metrik ton per bulan, namun Pertamina Patra Niaga baru merealisasikan 19 ribu metrik ton. Artinya, ada selisih sekitar 11 ribu metrik ton yang tidak terpenuhi, menyebabkan kelangkaan di masyarakat.
“Pertamina Patra Niaga memang sudah menggelar operasi pasar di setiap kecamatan dengan jumlah gas lebih dari 10 ribu metrik ton. Seharusnya ini sudah mencukupi, tetapi masalahnya ada pada pengawasan di pangkalan,” ujar Budiono, Jumat (24/1/2025).
Budiono menegaskan bahwa LPG 3 kg merupakan barang subsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu dan usaha mikro. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak memiliki kesadaran untuk tidak membeli gas subsidi jika tidak berhak.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya pengawasan di tingkat pangkalan dan agen distribusi agar tidak ada penyalahgunaan.
“Pertamina harus lebih aktif dalam mengawasi pangkalan-pangkalan atau agen-agen distribusi. Jangan sampai gas LPG 3 kg jatuh ke tangan yang salah. Kalau bukan pangkalan resmi yang menjual, itu melanggar aturan. Pertamina harus tegas bertindak,” tegasnya.
Budiono juga menekankan bahwa LPG 3 kg tidak boleh beredar di warung-warung atau pengecer yang tidak memiliki izin resmi sebagai pangkalan. Ia meminta agar pemerintah kota dan Pertamina memberikan sanksi tegas kepada pangkalan yang melanggar aturan.
“Distribusi harus berhenti di pangkalan saja. Tidak boleh lagi masuk ke warung-warung yang tidak memiliki izin sebagai pangkalan. Pangkalan yang melanggar aturan dengan mendistribusikan gas ke tempat tidak resmi harus diberikan sanksi tegas, bahkan izinnya dicabut jika diperlukan,” tambahnya.
Budiono juga mendorong pemenuhan kuota LPG 3 kg sebanyak 30 ribu metrik ton sesuai dengan kebutuhan masyarakat Balikpapan. Ia menilai bahwa jika kuota ini terpenuhi dan pengawasannya diperketat, maka kelangkaan yang terus terjadi bisa segera diatasi.
“Dua hal itu yang harus ditegakkan agar permasalahan ini tidak terus berulang,” tutupnya.
Masyarakat Balikpapan berharap langkah konkret segera diambil oleh pemerintah daerah dan Pertamina agar distribusi LPG 3 kg dapat lebih terkontrol dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
(Yud/ADV/DPRD Balikpapan)