Advertorial DP2KB Kukar Fokus Pada Perencanaan Kehamilan untuk Cegah Baby Blues

DP2KB Kukar Fokus Pada Perencanaan Kehamilan untuk Cegah Baby Blues

11
SHARE
Ilustrasi fenomena Baby Blues.

SULTANEWS.COM, TENGGARONG – Gangguan emosional pasca melahirkan atau yang sering dikenal dengan baby blues kerap dialami oleh ibu, terutama mereka yang belum siap secara mental atau fisik menghadapi kelahiran. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kutai Kartanegara (Kukar) memberikan perhatian lebih pada fenomena ini dan menyarankan perencanaan kehamilan yang matang sebagai langkah preventif utama.

Sri Lindawati, Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (KKK) DP2KB Kukar, menjelaskan bahwa baby blues dapat muncul bukan hanya pada ibu yang baru pertama kali melahirkan, tetapi juga pada ibu yang kehamilannya tidak direncanakan dengan baik. Kondisi ini bisa berujung pada stres, kecemasan, dan perasaan tertekan yang mengganggu kesehatan ibu dan bayi.

“Baby blues lebih rentan terjadi jika ibu tidak siap mental dan fisik. Oleh karena itu, perencanaan kehamilan yang baik adalah kunci untuk mengurangi risiko gangguan emosional pasca persalinan,” ujarnya.

Sri menekankan pentingnya dukungan keluarga selama kehamilan dan setelah kelahiran. Ibu yang merasa didampingi dan didukung oleh pasangan serta keluarga lebih cenderung merasa lebih tenang dan siap menghadapi tantangan yang datang setelah melahirkan.

Sebagai bagian dari upaya pencegahan, DP2KB Kukar meluncurkan kampanye “Hidup Berencana Itu Keren” untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya merencanakan kehamilan. Kampanye ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bahwa kesiapan mental dan fisik merupakan faktor penting yang dapat mengurangi dampak negatif baby blues.

Sri berharap, dengan adanya program ini, masyarakat Kukar semakin menyadari pentingnya kesiapan sebelum kehamilan dan perlunya dukungan keluarga dalam menjaga kesehatan emosional ibu. “Perencanaan yang matang akan memberikan dampak positif bagi keluarga, termasuk mengurangi risiko baby blues dan meningkatkan kualitas hidup ibu serta bayi,” tutup Sri. (ADV/DISKOMINFO KUKAR)