Advertorial Foma: Menyulap Aksesoris Handmade Menjadi Tren Eksklusif di Tenggarong

Foma: Menyulap Aksesoris Handmade Menjadi Tren Eksklusif di Tenggarong

34
SHARE
Foma

SULTANEWS.COM, Kukar – Foma, brand aksesoris handmade yang digagas oleh Marina Khopipah, telah menjadi simbol kreativitas dan kualitas di dunia aksesoris. Foma tidak hanya mengutamakan estetika, tetapi juga kualitas dan eksklusivitas, yang membuat setiap produknya layak menjadi koleksi personal. Dengan produk-produk seperti scrunchie, headband, dan keychain, Foma berhasil memenuhi kebutuhan perempuan muda yang ingin tampil stylish dengan aksesoris yang tidak hanya trendi, tetapi juga tahan lama.

Marina, sebagai founder Foma, percaya bahwa aksesoris handmade bisa menjadi alternatif yang lebih berkualitas dibandingkan produk massal.

“Kami ingin memberikan aksesoris yang lebih personal dan eksklusif, yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga dapat bertahan lama dalam gaya,” ujarnya.

Foma mengedepankan prinsip keterbatasan produk, di mana setiap item diproduksi dalam jumlah terbatas, membuat setiap pembeli merasa memiliki aksesoris yang unik.

Foma menawarkan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang sangat terjangkau. Misalnya, produk seperti scrunchie dan headband dijual mulai dari Rp 3.000, sementara keychain dihargai sekitar Rp 25.000. Produk-produk ini dibuat dengan bahan pilihan yang tidak hanya terlihat menarik, tetapi juga nyaman digunakan dalam keseharian.

Menggunakan Media Sosial untuk Memperkenalkan Karya Kreatif

Foma sangat memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran utama.

“Media sosial sangat membantu kami dalam memperkenalkan produk ke pasar yang lebih luas. Kami menggunakan Instagram dan Facebook untuk menunjukkan produk terbaru kami dan membangun hubungan dengan konsumen,” kata Marina. Selain itu, Foma juga bekerja sama dengan influencer lokal untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan visibilitas brand.

Membangun Ekosistem Ekonomi Kreatif di Tenggarong

Sebagai bagian dari ekonomi kreatif di Tenggarong, Marina berharap Foma bisa memberi dampak positif bagi perekonomian lokal dan menginspirasi lebih banyak anak muda untuk mengembangkan usaha kreatif.

“Kami ingin menjadi bagian dari gerakan ekonomi kreatif di Tenggarong dan memberikan dampak yang berkelanjutan,” ujarnya. Dengan semangat yang tak pernah padam, Foma berkomitmen untuk terus berkembang dan menjadi brand yang dikenal luas.

Foma bukan hanya sekadar bisnis aksesoris, tetapi juga simbol dari semangat inovasi dan kreativitas anak muda yang siap berkontribusi pada dunia ekonomi kreatif.(ADV)