sultanews.com, Kukar – Dinas Perikanan dan Kelautan Kutai Kartanegara (DKP Kukar) semakin giat mendorong anak muda untuk berpartisipasi dalam budidaya perikanan. Kepala DKP Kukar, Muslik, menyoroti rendahnya minat generasi muda untuk memilih profesi sebagai nelayan atau pembudidaya, terutama di kalangan mereka yang berpendidikan tinggi.
“Minat anak muda dalam bidang ini sangat terbatas. Kebanyakan pembudidaya yang ada adalah mereka yang berusia di atas 30 tahun. Hanya sedikit yang melanjutkan usaha keluarga,” ujar Muslik.
Walaupun penurunan minat ini belum secara langsung memengaruhi angka produksi perikanan di Kukar, Muslik khawatir bahwa jika kondisi ini terus berlanjut, jumlah produksi di masa depan bisa berkurang. Ini dapat berdampak negatif pada peluang ekspor perikanan lokal.
“Bantuan yang kami berikan tidak hanya untuk meningkatkan jumlah produksi, tetapi juga untuk mempersiapkan para pembudidaya menghadapi persaingan yang semakin ketat, termasuk dalam hal sertifikasi,” jelas Muslik.
DKP Kukar aktif memberikan pendampingan agar para pembudidaya bisa mendapatkan sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). Sertifikasi ini, sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.02/MEN/2007, sangat penting untuk memenuhi standar kualitas yang diperlukan di pasar ekspor.
“Tanpa sertifikasi, produk kita akan sulit diterima di pasar internasional. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk membantu mereka dalam memenuhi syarat tersebut,” tambah Muslik.
Muslik berharap, dengan adanya bantuan dan pendampingan, generasi muda akan lebih tertarik untuk terlibat dalam sektor perikanan. “Kami ingin anak-anak muda menyadari potensi besar yang ada di bidang ini. Dengan pendidikan yang tepat, mereka bisa mengubah pandangan terhadap profesi sebagai pembudidaya,” ujarnya.
Melalui inisiatif ini, DKP Kukar berharap dapat merangsang minat generasi muda untuk berkontribusi dalam budidaya perikanan, serta melibatkan masyarakat dalam mendukung keberlanjutan sektor ini di Kutai Kartanegara.
(ADV/DKP KUKAR)
