sultanews.com, Kukar – Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Muslik, menyebutkan bahwa udang windu dari Delta Mahakam kini menjadi unggulan utama dalam ekspor Kukar. Udang windu ini terkenal di pasar internasional berkat metode budidayanya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Menurut Muslik, udang windu Delta Mahakam memiliki nilai lebih karena menjaga keseimbangan ekosistem hutan bakau sambil memenuhi permintaan global. Budidaya yang ramah lingkungan ini juga berkontribusi pada devisa pajak ekspor negara.
“Udang windu Delta Mahakam sangat diminati di Eropa, dan ini menyumbang devisa pajak ekspor dari negara,” ungkap Muslik.
Udang windu ini menyumbang sekitar 15-16 kontainer per tahun, atau sekitar 160-180 ton, dan telah diekspor ke lima negara, termasuk Uni Emirat Arab, Jepang, Tiongkok, Singapura, dan Thailand.
Para pembudidaya umumnya melakukan panen setiap tiga bulan. Namun, dengan meningkatnya permintaan pasar, frekuensi panen diubah menjadi setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan ekspor yang terus bertambah.
Muslik menjelaskan bahwa perubahan ini merupakan tanggapan terhadap permintaan internasional yang semakin meningkat.
“Kami berharap dengan penyesuaian ini, permintaan pasar internasional dapat dipenuhi dengan lebih baik,” tambah Muslik.
Peningkatan ekspor ini berdampak positif pada ekonomi lokal. Dengan permintaan yang terus meningkat, pembudidaya dan pelaku industri di Kukar merasakan manfaat ekonomi yang signifikan.
Udang windu Delta Mahakam kini tidak hanya meningkatkan pendapatan daerah tetapi juga menegaskan posisi Kukar sebagai pusat utama budidaya udang berkualitas di Indonesia. Dukungan berkelanjutan dari pemerintah diharapkan akan terus memajukan sektor ini.
(ADV/DKP KUKAR)