sultanews.com, Kukar – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini menjadi pusat utama pasokan ikan di Kalimantan Timur (Kaltim), menyuplai 60 persen dari total kebutuhan ikan provinsi ini. Peran penting Kukar dalam sektor perikanan semakin diperkuat dengan integrasi dalam program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
Sektor perikanan di Kukar tercatat memiliki produktivitas mencapai 200 ribu ton per tahun. Jumlah ini tidak hanya mencukupi kebutuhan lokal tetapi juga memenuhi sebagian besar permintaan ikan di Kaltim.
Muslik, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kukar, menjelaskan, “Makanya tidak salah ketika bapak bupati punya keinginan menjadikan Kukar ini bagian dari lumbung pangan Kaltim. Dari segi pangan sektor protein hewani ini, sudah jauh melampaui kebutuhan kita di Kukar itu sendiri.”
Muslik juga menambahkan bahwa potensi perikanan di Sungai Mahakam dan wilayah sekitarnya sangat besar. Daerah hulu Mahakam, seperti Danau Jempang, Danau Semayang, Danau Melintang, serta Sungai Belayan di Tabang, menjadi sumber utama ikan, terutama ikan tebelaq yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
“Memang daerah kita di hulu itu ada Kecamatan Kota Bangun, Muara Kaman, Muara Wis, Kenohan, dan Muara Muntai ini merupakan sentra produksi ikan jenis air tawar,” lanjut Muslik.
Untuk enam kecamatan lainnya, yaitu Marangkayu, Muara Badak, Anggana, Sangasanga, Muara Jawa, dan Samboja, berfungsi sebagai pusat perikanan hasil laut. Muslik menegaskan, “6 kecamatan ini adalah sentra perikanan laut.”
Dengan kontribusi signifikan Kukar dalam sektor perikanan, pemerintah daerah bertekad untuk terus mengembangkan potensi ini. Langkah ini sejalan dengan upaya Kukar untuk menjadi lumbung pangan utama di Kalimantan Timur, memperkuat posisinya sebagai penyokong utama kebutuhan ikan di provinsi ini.
(ADV/DKP KUKAR)