Advertorial Kolam Filter Diperkenalkan DKP Kukar: Solusi Cerdas Budidaya Ikan Terbatas Air

Kolam Filter Diperkenalkan DKP Kukar: Solusi Cerdas Budidaya Ikan Terbatas Air

30
SHARE
Kolam Filter.

sultanews.com, TENGGARONG – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) meluncurkan inovasi kolam filter untuk mengatasi masalah budidaya ikan di wilayah dengan keterbatasan air. Kepala DKP Kukar, Muslik, menjelaskan bahwa teknologi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dalam budidaya ikan.

“Kolam filter memungkinkan penggunaan air yang lebih efisien dengan sistem sirkulasi dan filtrasi yang menjaga kualitas air tetap bersih. Ini sangat penting untuk daerah yang memiliki akses terbatas terhadap air segar,” kata Muslik. Ia menjelaskan bahwa teknologi ini dapat mengurangi bau dan meningkatkan kesehatan ikan dalam kolam.

Teknologi kolam filter memanfaatkan berbagai media filtrasi seperti jaring nelayan dan batu apung. “Media filtrasi ini berfungsi untuk menyaring kotoran dan menjaga kebersihan air, sehingga mendukung kesehatan ikan dan efisiensi budidaya,” tambah Muslik. Teknologi ini diharapkan bisa diterapkan di lokasi-lokasi yang tidak memiliki akses mudah ke sumber air, seperti daerah pegunungan.

Dukungan pemerintah daerah juga sangat penting dalam pelaksanaan teknologi ini. “Untuk pembangunan kolam filter di Desa Margahayu, kami telah mengalokasikan anggaran sebesar 5 hingga 10 juta rupiah. Anggaran ini mencakup biaya pembuatan kolam, pembelian filter, serta pengadaan bibit ikan dan pakan,” ungkap Muslik.

Muslik berharap bahwa kolam filter dapat meningkatkan produksi ikan secara signifikan di Kabupaten Kukar. “Dengan kolam filter ini, kami berharap produksi ikan di Kukar bisa meningkat dan membantu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Ini juga mendukung program pencegahan stunting,” jelasnya.

Inovasi ini merupakan hasil dari program aksi perubahan Muslik setelah mengikuti Diklat Pimpinan Tingkat III. Program ini mendapat dukungan dari Bupati Kukar dan Ketua PKK Kabupaten. “Kami berharap teknologi ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain yang menghadapi masalah serupa. Tujuannya adalah meningkatkan produksi ikan dan mendukung kesehatan masyarakat dengan cara yang berkelanjutan,” tutup Muslik.

(ADV/DKP KUKAR)