Advertorial DKP Kukar Lakukan Pelatihan Budidaya Ikan di Margahayu: Upaya Cegah Stunting

DKP Kukar Lakukan Pelatihan Budidaya Ikan di Margahayu: Upaya Cegah Stunting

25
SHARE
Kegiatan Pelatihan.

sultanews.com, TENGGARONG – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyelenggarakan pelatihan budidaya ikan di Desa Margahayu sebagai bagian dari inisiatif untuk meningkatkan produksi perikanan dan mencegah stunting. Kepala DKP Kukar, Muslik, menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola budidaya ikan di daerah dengan akses air terbatas.

“Pelatihan ini dirancang untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Margahayu dalam budidaya ikan, terutama di area dengan keterbatasan sumber air. Kami berharap pelatihan ini dapat membantu mereka mengelola budidaya ikan dengan lebih baik,” kata Muslik. Dia menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi masalah budidaya ikan.

Program pelatihan ini adalah bagian dari aksi perubahan yang dikembangkan Muslik setelah mengikuti Diklat Pimpinan Tingkat III. “Dukungan penuh dari Bupati Kukar dan Ketua PKK Kabupaten memperkuat komitmen kami untuk menjadikan pelatihan ini sebagai solusi terhadap masalah gizi dan stunting,” ungkap Muslik. Ia menekankan bahwa stunting sering kali terkait dengan kekurangan gizi, dan budidaya ikan merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

Salah satu materi penting dalam pelatihan ini adalah penggunaan kolam filter. “Kolam filter ini memungkinkan air yang digunakan dalam budidaya ikan untuk digunakan kembali beberapa kali, sehingga sangat efisien untuk daerah dengan akses air yang terbatas. Teknologi ini membantu menjaga kualitas air di kolam budidaya,” jelas Muslik.

Selain kolam filter, pelatihan juga mencakup pemanfaatan Azolla sebagai pakan tambahan ikan. “Azolla adalah tanaman air yang mengandung protein tinggi dan dapat digunakan sebagai pakan ikan alternatif. Ini tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga meningkatkan kesehatan ikan,” tambahnya.

Muslik berharap pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dan mendongkrak produksi ikan di Desa Margahayu. “Kami berharap peserta pelatihan dapat memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh untuk meningkatkan kesejahteraan mereka melalui budidaya ikan yang lebih efektif,” katanya.

Dia juga mengungkapkan bahwa pelatihan serupa akan diperluas ke desa-desa lain dengan kondisi serupa. “Kami akan melanjutkan pelatihan ini di desa-desa lain yang menghadapi tantangan serupa. Ini bagian dari upaya kami untuk mendukung program pemerintah dalam pencegahan stunting,” tutup Muslik.

(ADV/DKP KUKAR)