Advertorial DKP Kukar Gelar Pelatihan IKAT KERANG: Upaya Tingkatkan Produksi Ikan dan Cegah...

DKP Kukar Gelar Pelatihan IKAT KERANG: Upaya Tingkatkan Produksi Ikan dan Cegah Stunting

49
SHARE
Suasana pelatihan IKAT KERANG di Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu.

sultanews.com, TENGGARONG – Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar pelatihan Budidaya Sistem Kolam Filter untuk Mencegah Stunting (IKAT KERANG) di Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu, pada Jumat (9/8/2024).

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Perikanan Budidaya DKP Kukar, Sabar Handoyo, menjelaskan bahwa IKAT KERANG adalah upaya peningkatan produksi budidaya ikan dengan menggunakan sistem kolam filter yang bertujuan untuk mencegah stunting.

Pelatihan ini merupakan bagian dari aksi perubahan yang muncul setelah keikutsertaan dalam Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan (Diklat PIM) yang diadakan sebelumnya. Pelatihan ini melibatkan sejumlah kelompok masyarakat di Desa Margahayu, termasuk Ibu-ibu PKK, Karang Taruna, dan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan).

“Pelatihan kolam filter ini dilakukan karena desa tersebut mengalami kesulitan air, dan salah satu penyebab stunting adalah kekurangan gizi, di mana asupan ikan menjadi salah satu solusinya. Dengan kolam filter, air yang diisi bisa digunakan hingga panen, dan semua jenis ikan bisa dibudidayakan,” ujar Sabar Handoyo saat ditemui di Kantor DKP Kukar pada Senin (12/8/2024).

Sebagai pilot project, lanjut Sabar, kolam filter ini disiapkan dalam bentuk satu paket, terdiri dari kolam berdiameter 3 meter dan kolam berukuran 2×4 meter untuk budidaya pakan ikan Azolla, yang memiliki kandungan protein tinggi dan bisa menjadi tambahan pakan ikan buatan.

“Kami juga melatih Ibu-ibu PKK untuk membuat jamu herbal yang dapat dicampurkan dengan pakan ikan dan air kolam. Jamu ini dapat meningkatkan kesehatan ikan dan menjaga agar air kolam tidak berbau,” katanya.

Aksi perubahan IKAT KERANG ini mendapat dukungan penuh dari Bupati Kukar, Edi Damansyah, melalui pernyataan tertulis. Sabar Handoyo berharap pilot project ini bisa mendapatkan dukungan lebih luas untuk mengatasi masalah stunting.

“Alhamdulillah, aksi perubahan ini didukung oleh Bapak Bupati dan jajarannya. Semoga program ini dapat meningkatkan produksi budidaya ikan di Kukar, dan kami berharap daerah yang kekurangan air tetap semangat, karena masih ada cara budidaya ikan dengan kolam filter seperti ini,” pungkasnya. (*)

(ADV/DKP KUKAR)