sultanews.com, Kukar – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya tingkat SMP yang diikuti oleh 165 guru.
Acara ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 3 hingga 5 Juli 2024, bertempat di Hotel Grand Fatma Tenggarong.
Ketua Panitia, Baharudin, menjelaskan bahwa tujuan utama dari MGMP ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme dan mengembangkan keterampilan guru dalam proses belajar-mengajar.
Acara ini menjadi forum penting bagi guru-guru Seni Budaya untuk berdiskusi, berbagi pengetahuan, dan mengikuti perkembangan terkini dalam pendidikan, termasuk teknologi, perubahan kurikulum, dan metodologi pengajaran.
“Kami berfokus pada implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta peraturan terkait lainnya yang mendukung peningkatan mutu pendidikan di bidang Seni dan Budaya,” ujar Baharudin saat menyampaikan laporan panitia kegiatan, Rabu (3/7/2024).
Dalam kegiatan ini, Disdikbud Kukar bekerja sama dengan Balai Guru Penggerak Kalimantan Timur untuk menyediakan pemateri berkualitas, seperti Ibu Olah Sihombing dan Ibu Suarmi, yang membahas berbagai aspek penting dalam pengajaran Seni Budaya dan Prakarya.
Joko Sampurno, Kepala Bidang Kurikulum, Pengembangan Bahasa dan Sastra, Perizinan Pendidikan, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan Disdikbud Kukar, menambahkan bahwa MGMP ini juga bertujuan untuk menyelaraskan persepsi tentang kesenian dan kebudayaan di Kukar.
“Kami ingin guru-guru Seni Budaya dan Prakarya tidak hanya mengajarkan keterampilan berkarya kepada siswa, tetapi juga membekali mereka dengan pemahaman mendalam tentang kearifan lokal dan budaya daerah,” ungkap Joko.
Lebih lanjut, Joko menegaskan bahwa konsep budaya dalam konteks ini mencakup beragam aspek, mulai dari seni tari tradisional hingga kebiasaan dan masakan khas daerah.
Ia menekankan pentingnya melestarikan kearifan lokal agar tidak tergerus oleh budaya luar yang semakin mendominasi.
“Dengan mengadakan kegiatan seperti ini, kami berharap guru-guru dapat menjadi agen perubahan dalam melestarikan budaya lokal Kukar, sehingga generasi muda tetap menghargai dan mempertahankan warisan budaya yang kaya ini,” pungkasnya.
Melalui MGMP Seni Budaya ini, Disdikbud Kukar tidak hanya mengangkat kompetensi guru, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal sebagai bagian integral dari pendidikan di Kukar.
(Adv/Disdikbud Kukar)