sultanews.com, Kukar – Angka partisipasi pendidikan anak usia dini di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) masih rendah, dengan hanya sekitar 60 persen anak usia 5-6 tahun yang mengikuti pendidikan PAUD.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar menggandeng Bunda PAUD guna meningkatkan partisipasi dan layanan pendidikan anak usia dini.
Sekretaris Disdikbud Kukar, Maria Ester, mengungkapkan bahwa sekitar 40 persen atau sekitar 11.000 anak usia 5-6 tahun di Kukar belum mengenyam pendidikan PAUD.
“Tugas kami adalah memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya pendidikan sejak usia dini,” kata Maria pada Jumat (14/6/2024).
Disdikbud Kukar menyadari bahwa peningkatan partisipasi pendidikan usia dini memerlukan kerja sama berbagai pihak.
Karena itu, mereka menggandeng Bunda PAUD sebagai penggerak utama dalam pembinaan layanan pendidikan bagi anak usia dini di berbagai tingkatan, mulai dari desa/kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten.
Selain itu, Maria menekankan pentingnya menyiapkan sarana dan prasarana yang inklusif bagi anak penyandang disabilitas, serta meningkatkan kompetensi para pendidik.
“Kami mengimbau rekan-rekan di PAUD untuk meningkatkan standar layanan pendidikan dan akreditasi guna menunjang kualitas lembaga pendidikan sesuai dengan standar pelayanan minimal, yaitu akreditasi B,” tambahnya.
Bunda PAUD Kabupaten Kukar, Maslianawati Edi Damansyah, juga berperan aktif dalam sosialisasi pentingnya pendidikan usia dini.
“Tugas Bunda PAUD di antaranya adalah mengajak dan mensosialisasikan kepada warga agar pendidikan anak dimulai dari PAUD, karena pada masa tersebut kemampuan berpikir anak berkembang pesat hingga 80 persen,” ujarnya.
Maslianawati menekankan pentingnya stimulasi enam aspek perkembangan anak dalam pendidikan usia dini, yaitu perkembangan nilai moral dan agama, fisik motorik, bahasa, sosial emosional, kognitif, dan seni.
Ia juga mengingatkan pentingnya pendampingan guru atau orang tua selama masa transisi dari PAUD ke sekolah dasar.
“Menjelang tahun ajaran baru, saya ingin para Bunda PAUD terus bergerak mengajak dan mensosialisasikan pentingnya pendidikan sejak dini, karena banyak orang tua belum menyadari hal ini,” pungkas Maslianawati.
(Adv/Disdikbud Kukar)