Advertorial Pulau Nusa Tuna: Jejak Langkah Desa Kayu Batu Menuju Pariwisata Berkelanjutan

Pulau Nusa Tuna: Jejak Langkah Desa Kayu Batu Menuju Pariwisata Berkelanjutan

37
SHARE
Destinasi wisata Pulau Nusa Tuna Muara Muntai (Istimewa).

sultanews.com, TENGGARONG – Di tengah riuh rendahnya isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, sebuah desa di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, bergerak sigap. Desa Kayu Batu, yang selama ini tenang terlelap di pelukan alam, kini bangkit dengan visi yang jelas: mengubah Pulau Nusa Tuna menjadi destinasi ekowisata yang menjanjikan.

Dengan semangat yang membara dan kerja sama yang erat, Desa Kayu Batu berharap dapat menorehkan jejak langkah yang berarti dalam sejarah pariwisata Indonesia, sekaligus memberikan contoh nyata bahwa pembangunan dan pelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan.

Kepala Desa Kayu Batu, Andri Shofyandani, membagikan cerita tentang Pulau Nusa Tuna.

“Ini bukan hanya tentang wisata, tapi juga tentang bagaimana kita, sebagai bagian dari alam ini, berkontribusi pada pelestarian,” tutur Andri, Rabu (29/5/2024).

Pulau yang terletak di danau dekat Sungai Mahakam ini, dengan pasir putihnya yang lembut dan alamnya yang masih asri, menjadi simbol harapan baru. Andri dan warganya bersepakat, Pulau Nusa Tuna harus dikelola dengan hati, dengan memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan.

Namun, jalan menuju kesuksesan tidak selalu mulus. Andri mengakui adanya rintangan yang dihadapi, terutama terkait masalah kepemilikan lahan dan keterbatasan dana.

“Tapi kami tidak akan menyerah. Kami sedang menyusun proposal untuk mendapatkan dukungan,” ucapnya.

Pemerintah Desa Kayu Batu percaya, dengan pengelolaan yang tepat, ekowisata Pulau Nusa Tuna dapat menjadi magnet yang menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri. Lebih dari itu, ini adalah langkah maju untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Keterlibatan masyarakat menjadi pilar utama dalam rencana ini. Andri menekankan pentingnya peran serta warga desa, baik dalam menjaga kelestarian lingkungan maupun dalam menjadi bagian dari industri pariwisata.

“Setiap warga memiliki peran penting dalam menjadikan Pulau Nusa Tuna sebagai destinasi ekowisata yang tidak hanya indah, tapi juga bertanggung jawab,” pungkasnya.

(Adv/Dispar Kukar)