Advertorial Sinergi Kukar dalam Pencegahan Stunting: Langkah Nyata DPMD untuk Generasi Unggul

Sinergi Kukar dalam Pencegahan Stunting: Langkah Nyata DPMD untuk Generasi Unggul

86
SHARE
Arianto, S.Sos., M.Si., Kepala DPMD Kukar

sultanews.com, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tidak main-main dalam menghadapi isu stunting yang menjadi perhatian serius di Indonesia. Dengan mengedepankan pendekatan lintas sektoral, Pemkab Kukar berkomitmen untuk mempercepat penurunan angka stunting di daerahnya. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar menjadi salah satu garda terdepan dalam misi mulia ini.

Arianto, S.Sos., M.Si., Kepala DPMD Kukar, menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mendukung pencegahan stunting.

“Kami tidak hanya berfokus pada program-program yang ada, tetapi juga memastikan bahwa setiap kelurahan dan desa memiliki peran aktif dalam upaya ini,” ujar Arianto pada Rabu (27/3/2024).

Menurut Arianto, keberhasilan pencegahan stunting tidak lepas dari kerja sama dan koordinasi yang baik antar sektor.

“Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang sudah terbentuk di tingkat kabupaten dan kecamatan menjadi bukti nyata komitmen kami. Namun, kami juga ingin memastikan bahwa intervensi ini sampai ke akar rumput, yaitu di desa dan kelurahan,” tambahnya.

Dalam hal pengalokasian dana, Arianto menekankan pentingnya penggunaan Alokasi Anggaran Desa (ADD) untuk kegiatan yang dapat langsung berdampak pada penanganan stunting.

“Salah satu contoh nyata adalah penyelenggaraan Rembuk Stunting di tingkat desa dan kelurahan, yang kami anggap sebagai langkah krusial dalam upaya ini,” tegasnya.

Arianto juga menyampaikan bahwa DP2KB telah menetapkan 48 lokus penurunan stunting di Kukar, yang menjadi fokus utama DPMD.

“Kami akan memastikan bahwa OPD terkait membawa program mereka ke lokus-lokus tersebut. Jika diperlukan pembangunan posyandu, kami siap untuk membangunnya,” kata Arianto.

Di akhir wawancaranya, Arianto berharap agar Pemerintah Desa (Pemdes) dapat lebih memperhatikan program penanganan stunting.

“Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah kabupaten, tetapi juga desa. Dengan adanya alokasi anggaran yang wajib, kami berharap Pemdes dapat mengutamakan program ini,” pungkasnya.

Dengan adanya sinergi yang kuat antar sektor, diharapkan upaya pencegahan stunting di Kukar dapat memberikan hasil yang positif dan berkelanjutan, demi menciptakan generasi emas yang sehat dan cerdas untuk masa depan bangsa.

(Adv/Diskominfo Kukar)