sultanews.com, TENGGARONG – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengadakan rapat kerja teknis (Rakernis) yang membahas strategi pariwisata dan ekonomi kreatif (Ekraf) di provinsi tersebut, Sabtu (24/2/2024). Rakernis ini diikuti oleh seluruh Dispar se-Kaltim dan dilaksanakan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), salah satu destinasi wisata di Kaltim.
Dr Erwiantono, Dosen Unmul sekaligus Wakil Ketua Ekraf Kaltim, mengatakan, Rakernis ini bertujuan untuk menyusun rencana kerja tahunan yang dapat mengoptimalkan potensi pariwisata dan Ekraf di Kaltim, khususnya di Kukar. Ia menjelaskan, Kaltim saat ini masih sangat bergantung pada sumber daya alam ekstraktif, seperti bahan galian dan tambang, sebagai penggerak utama ekonomi daerah. Padahal, potensi pariwisata dan Ekraf di Kaltim cukup besar.
“Kalau pakai potret Kaltim yang kami hitung tadi, ekstraktif itu di angka 45 – 50 sementara untuk Ekraf sendiri sudah sampai di angka 5,7. Nasional saja sekitar 8 koma. Hal itu menunjukan potensi Ekraf pariwisata meningkat pesat,” katanya.
Ia menambahkan, Kukar memiliki banyak daya tarik wisata, baik alam maupun budaya. Di antaranya adalah hutan, danau, pesisir, konservasi pesut, dan hewan-hewan endemik lainnya. Selain itu, Kukar juga memiliki seni pertunjukan jepen yang terus berkembang dan produk-produk kuliner lokal yang lezat.
“Strategi pemberdayaannya yang tepat untuk Kukar itu sendiri adalah memadukan antara daya tarik ekowisata dengan produk-produk Ekraf. Produk kita bagus, namun kelemahan kita adalah daya saing kita terhadap produk itu masih rendah. Yang pertama akurasi mutu yang kedua marketing dan kemasan. Kadang-kadang produk kita bagus mutunya hari ini, besok-besok karena bahan bakunya habis dan sulit di dapat akhirnya seadanya. Akhirnya kualitasnya menurun,” paparnya.
Untuk itu, ia berharap Rakernis ini dapat menghasilkan rencana kerja yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pariwisata dan Ekraf di Kaltim, khususnya di Kukar. Ia juga berharap ada sinergi yang baik antara Dispar Kaltim, Dispar Kukar, dan pelaku usaha pariwisata dan Ekraf di daerah tersebut.
(Adv/Dispar Kukar)