Hukum Lantaran Dendam Sering Dimarahi Sejak SMP, Anak Tega Bunuh Ibu Kandung Dengan...

Lantaran Dendam Sering Dimarahi Sejak SMP, Anak Tega Bunuh Ibu Kandung Dengan 50 Tusukan

85
SHARE
Lantaran Dendam Sering Dimarahi Sejak SMP, Anak Tega Bunuh Ibu Kandung Dengan 50 Tusukan

Sultanews.com, Tenggarong – Polisi telah menetapkan Rifki Azis Ramadhan (23), sebagai tersangka setelah terbukti bersalah membacok orang tuanya yang mengakibatkan ibundanya berinisial SW (43) tewas, dan ayahnya BAM (49) terluka di Kelurahan Sukamaju Baru, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharso mengungkapkan bahwa Rifki tega menusuk ibunya sebanyak 50 kali hingga meregang nyawa.

“Kalau hasil visum ada sekitar 50-an lah (tusukan),” kata Arief dikutip dari timeskaltim.com. , Senin (21/8/2023).

Arief menjelaskan, Rifki tega menghabisi nyawa ibunya ketika sang ibu tengah duduk di meja makan dengan menggunakan pisau. Selain itu, tusukan yang dilayangkan Rifki kepada sang ibu mengenai organ vital seperti bagian leher dan dada.

“Pelaku menusuk korban menggunakan pisau dan mengenai leher, dada dan paha. Intinya mengenai organ vital dari korban,” jelasnya.

Akibat perbuatannya yang menewaskan ibunya itu, Rifki dijerat dengan Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati.

“Ancaman hukuman bisa hukuman mati kalau terbukti 340, kemudian seumur hidup, 20 tahun, 15 tahun, terendah 10 tahun,“ jelasnya.

Peristiwa pembunuhan dan penganiayaan itu terjadi di Kampung Sindangkarsa, Jalan Bakti ABRI Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok pada Kamis (10/8/2023)

“Menetapkan RA sebagai tersangka dalam kasus tersebut,” kata Kapolsek Cimanggis Kompol Arief Budiharso, Senin (21/8/2023) kemarin.

Kronologis Kejadian

Peristiwa bermula ketika Sri sedang duduk di meja makan, tiba-tiba RA datang dan langsung menusuk ibunya. RA menusuk ibunya hingga 50 kali menggunakan pisau dapur.

“Mengenai leher, kemudian dada, sempat paha, yang tentunya mengenai organ vital dari korban,” ujar Arief.

Puas menghabisi ibunya, RA melihat ayahnya masuk ke dalam rumah. Dia langsung mengejar dan melukai ayahnya menggunakan golok. RA kemudian membawa ayahnya ke dalam kamar.

“Nah di dalam kamar tersebut terjadi pergulatan dan tersangka mencoba untuk membacok korban kembali,” ungkap Arief.

Agar ayahnya tidak melarikan diri, RA mengunci kamar tersebut. RA membacok ayahnya di bagian kepala. Munir pun teriak minta tolong. Teriakan itu didengar oleh warga dan kemudian warga masuk ke rumah korban.

“Karena kondisi pintu kamar tersebut dikunci dari dalam akhirnya masyarakat membuka paksa dengan mendobrak kamar tersebut. Setelah di dobrak, masyarakat mengamankan dari tersangka dan ayahnya karena keduanya menderita luka akhirnya dibawa ke rumah sakit,” jelas Arief.

Warga kemudian membawa korban ke rumah sakit karena luka cukup parah. Sedangkan ibu korban sudah tidak bernyawa.

“Korban adalah Sri Widiastuti seorang ibu rumah tangga, kondisi terakhir adalah meninggal dunia. Korban kedua atas nama Bakti Azis Munir, ayah pelaku,” ucap Arief.

Aksi nekat tersebut diakui tersangka lantaran sakit hati karena sering di marahi oleh sang orang tua sejak duduk di bangku SMP. Puncaknya ketika tengah beradu cekcok perkara usaha keluarga.

Kemudian, Pelaku yang dipercayakan untuk menjalankan bisnis keluarga pengemasan kardus. Dituding tak transparan alias menggelapkan hasil pemasukan uang. Tak terima atas tudingan tersebut, pelaku gelap mata dan langsung membunuh ibu yang melahirkannya.

“Saya menaruh sakit hati, saya menaruh kebencian. Saya setiap harinya menangis, tapi harus pura-pura kuat,” ungkap Rifki saat dihadirkan dalam konferensi pers kasus pembunuhan ibunya di Mapolsek Cimanggis.

Rifki mengaku kerap dimarahi sejak masih duduk di bangku SMP. Menurut Rifki, kedua orang tuanya kerap memarahi dia sebagai bentuk pelampiasan.

“Alasannya ya mungkin mereka sendiri melampiaskan apa yang terjadi sama mereka, melampiaskannya ke saya,” dikutip dari timeskaltim.(*)