Tenggarong, sultanews.com – Di tengah malam yang sunyi, sebuah kotak sepatu berisi bayi laki-laki tergeletak di antara tumpukan sampah di Jalan AW Syahranie, Samarinda. Bayi itu sudah tidak bernyawa lagi. Siapa yang tega membuangnya?
Rizal (33) tidak menyangka akan menemukan penemuan yang menggemparkan itu. Ia adalah salah satu pekerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda yang bertugas mengangkut sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara.
Pada Selasa dini hari (30/5/2023), sekitar pukul 01.40 WITA, Rizal bersama rekan-rekannya sedang memindahkan sampah yang berada di pinggir jalan ke truk. Saat itu, matanya tertuju pada sebuah kantong plastik berwarna hitam yang terlihat mencurigakan.
Rizal pun penasaran dan membuka kantong plastik itu. Di dalam kantong terdapat kotak sepatu. Ia pun membuka kotak sepatu itu dan mendapati sesuatu yang membuatnya ngeri.
Di dalam kotak sepatu itu, ada bayi laki-laki yang sudah tidak bernafas lagi. Bayi itu dalam posisi meringkuk dan tubuhnya pucat. Di perut jasad bayi masih menjulur tali pusar. Rizal tidak tahu siapa orang tua bayi itu dan apa motifnya membuang bayi malang itu di tempat sampah. Rizal segera memberitahu rekan-rekannya dan melaporkan temuannya ke pihak kepolisian.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kasat Reskrim Kompol Rengga Puspo Saputro mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut.
“Kami sedang mencari tahu identitas orang tua biologis si bayi. Kami juga akan melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian bayi itu,” kata Rengga, yang dikutip dari klausa.co.
Setelah mengevakuasi jasad bayi itu ke Rumah Sakit AW Syahranie, Unit Inafis Polresta Samarinda melakukan proses visum untuk mengetahui penyebab kematian bayi itu. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa dua kantong plastik dan kotak sepatu bermerek La Perla yang digunakan untuk membungkus bayi itu.
Rengga mengatakan bahwa bayi laki-laki itu diduga baru saja dilahirkan oleh sang ibu yang mengandungnya. Hal ini dilihat dari kondisi bayi yang masih memiliki tali pusar dan belum dipotong. (*)